Kalangan pengamat menilai bahwa naiknya harga minyak tak lepas dari spekulasi pasar
VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York awal
pekan ini sempat melampaui US$92 per barel. Dengan demikian, harga
minyak mentah sudah mencetak rekor termahal dalam 26 bulan terakhir.
Menurut kantor berita Associated Press,
berdasarkan perdagangan Senin sore waktu New York (Selasa pagi WIB),
harga minyak untuk kontrak Februari naik 17 sen dari harga Jumat pekan
lalu menjadi US$91,55 per barel. Pada sesi Senin siang, harga sempat
menyentuh US$92,66 per barel.
Terakhir kali harga minyak mentah melampaui US$92 terjadi pada 3 Oktober 2008. Saat itu, harga mencapai US$93,88 per barel.
Naiknya
harga minyak mentah dalam beberapa hari perdagangan terakhir
menyebabkan lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Departemen
Energi AS, harga BBM rata-rata di negeri mereka per Senin kemarin
sebesar US$3,07 per galon, atau 41 sen lebih mahal dari setahun yang
lalu.
Kalangan pengamat menilai bahwa naiknya harga minyak tak
lepas dari spekulasi para pelaku pasar bahwa ekonomi global akan terus
berkembang pada 2011. Maka, harga minyak mentah tahun ini diprediksi
bisa mencapai US$100 per barel. Ini menyebabkan semakin mahalnya harga
BBM di seantero dunia.
"Masalah terbesar dengan 2011 adalah
bahwa ada sedikit sekali faktor yang bisa mendorong turunnya harga
minyak untuk sekian lama, kecuali kalau ada resesi baru," demikian
penilaian lembaga riset Cameron Hanover. (kd)
Harga Minyak Tertinggi Dalam 2 Tahun Terakhir
Dian Akbar.J.ASearch
Akbar Riqsa. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar