167 juta warga di China kini berusia 60 tahun ke atas dan setengah dari mereka sendirian
VIVAnews - China berencana mewajibkan warga untuk rutin
menjenguk orang tua mereka yang masih hidup, sekaligus memberi
perhatian yang layak kepada mereka. Kebijakan ini ditujukan demi
melestarikan tradisi menghormati leluhur di negeri itu.
Menurut stasiun televisi BBC,
Kamis, 6 Januari 2010, kebijakan itu telah disiapkan dalam rancangan
amandemen undang-undang mengenai perlakuan kepada orang tua. Dalam
rancangan peraturan itu, orang tua berhak mengadu ke pengadilan bila
merasa kurang mendapat perhatian dari anak-anak mereka, baik secara
fisik maupun mental.
Di China, merawat orang tua merupakan
bagian dari tradisi turun-temurun. Namun, menurut kalangan pengamat,
tradisi itu kian luntur. Pasalnya, banyak warga bermigrasi ke kota untuk
mencari penghidupan yang layak. Selain itu, tidak sedikit warga China
yang mengalami tekanan kerja sehingga menyita waktu mereka untuk
melakukan kegiatan lain, termasuk memberi perhatian kepada orang tua.
Di
sisi lain, pemerintah dipusingkan dengan makin banyaknya orang tua yang
tidak lagi hidup bersama anak-anak mereka. Menurut data pemerintah,
seperti yang dikutip China Daily, sekitar 167 juta warga di China kini berusia 60 tahun ke atas dan setengah dari mereka tinggal sendiri.
Pihak
berwenang pun makin sering menerima laporan bahwa ada orang tua yang
meninggal di rumahnya tanpa segera diketahui kerabat. Maka, pemerintah
berencana mengamandemen Undang-undang Perlindungan Hak dan Kepentingan
Kaum Lanjut Usia. Undang-undang itu sendiri telah diberlakukan sejak
1996.
Namun, seorang pengamat hukum bernama Qian Jun menilai
sulit bagi pemerintah untuk mewajibkan warga memberi perhatian cukup
kepada orang tua melalui undang-undang. "Lebih baik dicari cara untuk
memperkuat pendidikan moral ketimbang memaksa warga untuk melakukannya
di bawah undang-undang," kata Qian. (kd)
China Wajibkan Anak Perhatikan Orang Tua
Dian Akbar.J.ASearch
Akbar Riqsa. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar