Peta kekuatan ekonomi dunia berubah pada 2030, Indonesia masuk lima
besar?
VIVAnews - Optimisme bahwa kekuatan ekonomi dunia
akan bergeser dari Barat ke Timur kian merebak. Bahkan, Asia kini
menjadi pusat perhatian utama dunia sebagai kawasan tujuan investasi.
“Pendulum
geo-politik dan geo-ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia,” ujar Dirjen
Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun
seperti ditulis VIVAnews 23 November 2010.
Optimisme Djauhari adalah satu dari deretan optimisme berbagai
lembaga keuangan dunia lainnya. Baru-baru ini, dalam laporan khusus
Standard Chartered Bank juga diyakini soal pergeseran keseimbangan
kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur.
Pemicunya adalah
peningkatan besar di negara berkembang, terutama perdagangan di
pasar-pasar negara berkembang, industrialisasi yang pesat, suplai tenaga
kerja murah, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah,
serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata 5,2 persen di Asia
dalam dua dekade mendatang.
Bahkan, Stanchart memperkirakan 20
tahun lagi, lima kekuatan ekonomi akan benar-benar berubah. Pada 2010
ini, lima kekuatan ekonomi dunia dikendalikan oleh Amerika Serikat,
China, Jepang, Jerman dan Prancis.
Namun, dua dekade lagi, bank terkemuka yang berpusat di Inggris itu
meyakini posisi lima besar akan benar-benar berganti. China akan
menempati posisi pertama, lantas diikuti oleh Amerika Serikat, India,
Brazil dan Indonesia. Berikut ini profil singkat lima raksasa ekonomi
dunia 2030.
1. China
Pada 2030, China akan
menjadi negara adikuasa secara ekonomi. volume PDB China diperkirakan
akan mencapai US$73,5 triliun atau tertinggi di dunia.Saat ini, PDB
China mencapai US$5,9 triliun atau terbesar kedua dunia. China akan
menguasai 24 persen ekonomi dunia. Negeri dengan jumlah penduduk
tertinggi sejagat ini akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan yang
ditopang oleh industri manufaktur. Apalagi, kaum berpendidikan tinggi di
China melonjak sangat signifikan.
2. Amerika Serikat
Saat
ini, Amerika merupakan mbahnya kapitalisme dunia dan negara adidaya
ekonomi dengan PDB terbesar dunia, yakni US$14,6 triliun. Amerika juga
termasuk negara kaya dunia dengan tingkat pendapatan penduduk per kapita
cukup besar, yakni US$46.760 per tahun.
Jumlah penduduk dan
kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara
paling kaya di dunia. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang
tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu
menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju,
kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.
3.
India
PDB India diperkirakan akan mecapai US$30 triliun
dalam dua dekade lagi. India yang juga memiliki populasi terbesar kedua
di dunia, diperkirakan akan menjadi mesin pertumbuhan besar kedua
setelah China. Negara ini telah meningkatkan investasi luar biasa besar
dari 24 persen PDB pada 2000 menjadi 40 persen PDB pada 2010. Kapasitas
produksi, perbaikan infrastruktur, serta upaya memperbaiki standar
pendidikan akan memicu pertumbuhan India.
4. Brazil
Sebagai
calon raksasa ekonomi keempat di dunia, PDB Brazil diperkirakan akan
mencapai US$12,2 triliun pada 2030. Selain memiliki jumlah penduduk yang
tinggi, Brazil juga dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan
sumber alam serta perkembangan di industri manufaktur.
5.
IndonesiaIndonesia merupakan salah satu kuda hitam yang
akan menempati posisi kelima dunia pada 2030. Indonesia bukan hanya
menggeser Rusia, melainkan juga menggeser Jepang yang kini merupakan
kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia. Pada saat itu, Indonesia akan
memiliki PDB sebesar US$9,3 triliun.
Saat ini, Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting di
ASEAN. Dari 565 juta populasi ASEAN, Indonesia mencakup 40 persennya.
Dari total PDB US$1,3 triliun, 50 persennya juga dikuasai Indonesia.
Indonesia tengah berupaya menggenjot infrastruktur untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun.
Sumber: Stanchart I Bank Mandiri I IMF I Bank Dunia
Lima Raksasa Ekonomi Dunia 2030
Dian Akbar.J.ASearch
Akbar Riqsa. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar