Kehidupan Buruh Tani
kiri humaniora
Salah satu warga kampung Purwodadi kecamatan Bangunrejo
kehidupannya sangat memprihatinkan. Warga tersebut adalah Humaidi (45),
seorang buruh tani yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Bapak dari 5 anak ini, juga tinggal di rumah yang boleh
dikatakan tak layak huni lagi, karena keadaanya yang sangat
memprihatinkan, ia tak bisa berbuat banyak untuk merenovasi rumahnya,
karena keadaan yang memaksa ia harus tetap menghuni rumahnya yang hanya
berdidinding geribik bambu itu dan nyaris roboh.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya ia hanya
mengandalkan jasa upahan dari orang lain, itupun jika ada yang
memberikan pekerjaan untuknya.
Oleh karena itu Humaidi tak mampu lagi memberikan nafkah untuk
anak istrinya, sehingga terpaksa istrinya merantau ke Jakarta bersama
anak sulungnya, sedangkan anak ke-2 dititipkan dipanti asuhan, lalu anak
bungsunya diasuh oleh adiknya, sedangkan ia tinggal bersama dua anaknya
yaitu anak ke-3 dan ke-4, yang masih duduk di bangku SD.
Menurut, Tamyis salah satu tetangganya, Humaidi memang hidupnya
serba kekurangan, untuk makan saja terkadang diberi oleh para
tetangganya, keadaan fisiknya juga lemah sehingga untuk melakukan
pekerjaan sebagai buruh upahan tidak lagi bisa maksimal, karena keadaan
fisiknya yang lemah itu, orang enggan untuk mempekerjakannya, kalaupun
ada itu hanya sebatas belas kasihan.
”Kami hanya bisa prihatin melihat kondisi keluarga Humaidi,
selain tidak mampu, keadaan fisiknya juga lemah, jadi tenaganya tak
begitu dibutuhkan oleh orang lain, kalupun ada yang menyuruhnya untuk
bekerja itu hanya karena iba dan kasihan melihat keadaannya, lebih-lebih
jika melihat kondisi rumahnya yang hampir roboh, kami berharap ada
pihak-pihak yang dapat membantu merenovasi rumahnya, agar lebih layak
huni, kami juga berharap agar hal ini dapat menjadi perhatian pemerintah
daerah, Humaidi memang layak dibantu untuk meringankan beban
hidupnya,”ungkap Tamyis. (den/nys)
Kehidupan Buruh Tani kiri humaniora
Dian Akbar.J.ASearch
Akbar Riqsa. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar