
Sebuah pemakaman di Israel kedatangan rombongan penggemar Harry Potter, yang datang untuk menengok makam seorang yang juga bernama Harry Potter.
Prajurit Harry Potter dulunya seorang tentara Kerajaan Inggris yang tewas di sebuah pertempuran pada 1939. Saat itu ia berumur 18 tahun, tapi di makamnya ditulis 19 tahun, sebab ia mengaku lebih tua setahun saat mendaftar masuk ketentaraan.
Kata seorang pemandu wisata di kota Ramle, tak ada hubungan antara prajurit Harry Potter dengan tokoh karangan JK Rowling. “Tapi nama itu memang laku dijual,” ujarnya, seperti dilansir Yahoo! Movies UK & Ireland.
Ziarah para fans ke makam itu dimulai sejak lima tahun lalu, dan makam itu makin populer setelah dicantumkan di sebuah situs daring (online) pariwisata. “Kalau tak dibilang Harry Potter dimakamkan di sini, tak adalah yang bakal ke sini,” kata warga Tel Aviv, Josef Peretz.
Dodi IR
Jakarta (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar memberikan catatan khusus dalam pertemuannya Duta Besar (Dubes) Arab Saudi Abdurrahman Mohammad Amin Al Hayat, yaitu mengharapkan tenaga kerja Indonesia memiliki akses dengan keluarganya.
"Kita harapkan ada akses TKI kita untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Tanah Air," kata Menakertrans seusai pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenakertrans di Kalibata, Jakarta, Kamis.
Pertemuan tersebut membahas kasus Sumiati, TKI yang disiksa majikannya di Arab Saudi.
Dalam kesempatan itu, Menakertrans juga meminta agar pemerintah Indonesia mendapatkan akses ke keluarga majikan karena selama ini masih mendapat kesulitan.
"Saya minta Dubes untuk menyampaikan ke Pemerintah Arab Saudi, ke Kementerian Tenaga Kerja disana untuk mengakses keluarga majikan disana melalui agensi setempat karena Kedubes kita disana mengalami kesulitan," ujar Muhaimin.
Hal itu antara lain disebabkan secara kultur, rumah tangga di Arab Saudi sangat tertutup dan satu-satunya pihak yang memiliki akses adalah agensi tenaga kerja setempat dimana mereka menyalurkan Tenaga Kerja termasuk dari Indonesia.
"Kami ingin agar dibuka akses itu agar menyamakan persepsi bahwa posisi kontrak kerja kita adalah sejajar dan demokratis," kata Menakertrans.
Muhaimin juga menyampaikan bahwa Dubes Arab Saudi meminta agar perbuatan majikan tidak digeneralisir mengingat Indonesia menempatkan hingga satu juta TKI di negara itu.
"Dubes tidak ingin digeneralisir dan mengatakan ini kasus `kenakalan` warga Saudi biasa yang diharapkan tidak terulang lagi," kata Muhaimin.
Sementara itu, Dubes Arab Saudi menyatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengungkapkan kasus Sumiati dan segera menyeret pelakunya ke pengadilan.
"Saya yakin pihak berwajib di Arab sudah melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk membawa ini ke pengadilan," kata Al Hayat.
Selain itu, perbaikan pola kerjasama antar kedua negara juga menjadi pembahasan dalam pertemuan dimana Menakertrans juga mengaku akan memperketat pengiriman TKI ke negara tersebut termasuk menambah tenaga pengawas.
Muhaimin menegaskan bahwa TKI yang dikirim haruslah yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan sehingga dapat menghindarkan kasus-kasus semacam penyiksaan Sumiati tersebut.
Kepada para PJTKI yang "nakal" dan melakukan pengiriman TKI dengan memalsukan surat-surat yang dibutuhkan, Menakertrans juga mengancam akan mengambil tindakan tegas.
"Saya tidak segan-segan mempidanakan PJTKI yang melakukan pemalsuan dokumen," kata Muhaimin dan merujuk kepada nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani Kemenakertrans dengan Polri.
"Kita harapkan ada akses TKI kita untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Tanah Air," kata Menakertrans seusai pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenakertrans di Kalibata, Jakarta, Kamis.
Pertemuan tersebut membahas kasus Sumiati, TKI yang disiksa majikannya di Arab Saudi.
Dalam kesempatan itu, Menakertrans juga meminta agar pemerintah Indonesia mendapatkan akses ke keluarga majikan karena selama ini masih mendapat kesulitan.
"Saya minta Dubes untuk menyampaikan ke Pemerintah Arab Saudi, ke Kementerian Tenaga Kerja disana untuk mengakses keluarga majikan disana melalui agensi setempat karena Kedubes kita disana mengalami kesulitan," ujar Muhaimin.
Hal itu antara lain disebabkan secara kultur, rumah tangga di Arab Saudi sangat tertutup dan satu-satunya pihak yang memiliki akses adalah agensi tenaga kerja setempat dimana mereka menyalurkan Tenaga Kerja termasuk dari Indonesia.
"Kami ingin agar dibuka akses itu agar menyamakan persepsi bahwa posisi kontrak kerja kita adalah sejajar dan demokratis," kata Menakertrans.
Muhaimin juga menyampaikan bahwa Dubes Arab Saudi meminta agar perbuatan majikan tidak digeneralisir mengingat Indonesia menempatkan hingga satu juta TKI di negara itu.
"Dubes tidak ingin digeneralisir dan mengatakan ini kasus `kenakalan` warga Saudi biasa yang diharapkan tidak terulang lagi," kata Muhaimin.
Sementara itu, Dubes Arab Saudi menyatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengungkapkan kasus Sumiati dan segera menyeret pelakunya ke pengadilan.
"Saya yakin pihak berwajib di Arab sudah melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk membawa ini ke pengadilan," kata Al Hayat.
Selain itu, perbaikan pola kerjasama antar kedua negara juga menjadi pembahasan dalam pertemuan dimana Menakertrans juga mengaku akan memperketat pengiriman TKI ke negara tersebut termasuk menambah tenaga pengawas.
Muhaimin menegaskan bahwa TKI yang dikirim haruslah yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan sehingga dapat menghindarkan kasus-kasus semacam penyiksaan Sumiati tersebut.
Kepada para PJTKI yang "nakal" dan melakukan pengiriman TKI dengan memalsukan surat-surat yang dibutuhkan, Menakertrans juga mengancam akan mengambil tindakan tegas.
"Saya tidak segan-segan mempidanakan PJTKI yang melakukan pemalsuan dokumen," kata Muhaimin dan merujuk kepada nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani Kemenakertrans dengan Polri.
Artikel Terkait
- Menakertrans Minta TKI Bisa Akses Keluarga Antara - 23 menit lalu
- Mensos Berkurban Lima Sapi di Palu Antara - 56 menit lalu
- Menakertrans: Belum Ada Moratorium TKI ke Arab Antara - 1 jam 15 menit lalu
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Berinisial JD Antara - 1 jam 17 menit lalu
- Sidang Tuntutan APBD Gate Kembali Ditunda Republika - 1 jam 18 menit lalu
Jakarta (ANTARA) - Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu orang diduga teroris berinisial JD alias Thoyib.
"Penangkapan dilakukan pada Kamis (18/11) pukul 10.00 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga Ana melalui pesan singkat telepon selular di Jakarta, Kamis.
Yoga menyebutkan penangkapan terhadap terduga teroris itu bertempat di Jalan KH. Agus Salim depan PPBS Sondakan, Laweyan, Solo.
Usai menangkap Thoyib, anggota Densus 88 AT menggeledah rumah milik terduga teroris itu di Dukuh Ngemplak RT03/01, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 10.30 WIB.
Selain menangkap JD, petugas juga menyita barang bukti berupa satu unit komputer, buku dokumen Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), buku tentang jihad dan satu unit telepon selular.
"Saat ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan Densus 88," ujar Yoga.
Yoga belum memberikan keterangan lebih lanjut penangkapan terduga teroris itu maupun terkait jaringan mana.
"Penangkapan dilakukan pada Kamis (18/11) pukul 10.00 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga Ana melalui pesan singkat telepon selular di Jakarta, Kamis.
Yoga menyebutkan penangkapan terhadap terduga teroris itu bertempat di Jalan KH. Agus Salim depan PPBS Sondakan, Laweyan, Solo.
Usai menangkap Thoyib, anggota Densus 88 AT menggeledah rumah milik terduga teroris itu di Dukuh Ngemplak RT03/01, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 10.30 WIB.
Selain menangkap JD, petugas juga menyita barang bukti berupa satu unit komputer, buku dokumen Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), buku tentang jihad dan satu unit telepon selular.
"Saat ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan Densus 88," ujar Yoga.
Yoga belum memberikan keterangan lebih lanjut penangkapan terduga teroris itu maupun terkait jaringan mana.
Artikel Terkait
- Menakertrans Minta TKI Bisa Akses Keluarga Antara - 22 menit lalu
- Mensos Berkurban Lima Sapi di Palu Antara - 55 menit lalu
- Menakertrans: Belum Ada Moratorium TKI ke Arab Antara - 1 jam 13 menit lalu
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Berinisial JD Antara - 1 jam 16 menit lalu
- Sidang Tuntutan APBD Gate Kembali Ditunda Republika - 1 jam 16 menit lalu
0 komentar:
Posting Komentar